Definisi
atau Pengertian Besaran Momentum
Sudah tahukah kalian yang disebut momentum? Momentum sering disebut
sebagai jumlah gerak. Momentumsuatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda. Perhatikan persamaan
berikut.
P = m .
v...........(1)
Dengan
:
p =
momentum (kg m/s)
m =
massa benda (kg)
v =
kecepatan benda (m/s)
Jika kalian perhatikan persamaan di (1) maka kalian dapat menentukan
jenis besaran momentum. Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan
vadalah besaran vektor, berarti momentum merupakan besaran vektor.
Karena besaran vektor maka menjumlahkan vektor harus mengetahui
besar dan arahnya. Penjumlahan tersebut kita namakan resultan
vektor.
Definisi
atau Pengertian Besaran Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan
gaya tersebut bergerak. Dari definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.
I = F .
Δt ..........(2)
Dengan :
I =
impuls (N)
F =
gaya yang bekerja (W)
Δt =
selang waktu kerja gaya (s)
Coba perhatikan persamaan (2), Δt merupakan besaran skalar sedangkan
F adalah vektor berarti impuls adalah besaran vektor.
Hubungan besaran
Kalian pasti masih ingat hukum II Newton. Jika suatu benda yang bergerak
dikenai gaya maka benda itu akan mengalami percepatan F = m a. Apa
yang akan terjadi jika nilai F ini disubstitusikan pada persamaan (2)?
Jawabnya dapat diperhatikan seperti di bawah!
I = F
.Δt............(3)
I = m a
.Δt I = m Δv
Besaran apakah m Δv itu?
Tentu kalian sudah tahu yaitu perubahan momentum. Berarti besar impuls dan
momentum memilki hubungan yang cukup erat. Hubungan itu dapat dituliskan
sebagai berikut.
I = Δp
dengan :
I =
impuls dan Δp = perubahan momentum
Dari persamaan 3 dapat dikatakan bahwa setiap benda yang diberikan
impuls pasti akan berubah momentumnya.
Pengertian Hukum Kekekalan Momentum
Masih ingat benda yang bergerak GLB? Gerak lurus
beraturan(GLB) adalah gerak yang percepatannya nol dan kecepatannya
tetap. Percepatan sebuah benda nol jika benda tidak dipengaruhi gaya.
Keadaan ini akan sesuai dengan benda yang tidak di pengaruhi oleh impuls.
Impuls akan merubah momentumbenda. Berarti
jika tidak dipengaruhi impuls maka momentumnya kekal(kecepatan
tetap). Keadaan ini dapat dituliskan seperti berikut.
Jika I
= 0 makapawal= pakhir
Keadaan pada persamaan di atas inilah yang dikenal
sebagai hukum kekekalan momentum.
Hukum Kekekalan
Momentum
Huygens, ilmuwan berkebangsaan belkita, melakukan
eksperimen dengan menggunakan bola-bola bilyar untuk menjelaskan hukum kekekalan momentum. Perhatikan uraian berikut. Dua buah
bola pada gambar diatas bergerak berlawanan arah saling mendekati. Bola pertama
massanya m1, bergerak dengan kecepatan v1. Sedangkan bola kedua massanya m2
bergerak dengan kecepatan v2. Jika kedua bola berada pada lintasan yang sama
dan lurus, maka pada suatu saat kedua bola akan bertabrakan.
Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan bola pada
gambar diatas ternyata sesuai dengan pernyataan hukum III Newton. Kedua bola
akan saling menekan dengan gaya F yang sama besar, tetapi arahnya
berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dan reaksi dalam selang waktu Δ t tersebut, kedua bola akan saling melepaskan diri
dengan kecepatan masing-masing sebesar v’1 dan v’2. Penurunan rumus secara umum dapat
dilakukan dengan meninjau gaya interaksi saat terjadi tumbukan berdasarkan
hukum III Newton.
Faksi = – Freaksi
F1 = – F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δ t adalah F1 Δ t = -F2 Δ t . kita ketahui bahwa I = F Δ t = Δ p , maka persamaannya menjadi seperti
berikut.
Δp1 = – Δp2
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
Jumlah momentum awal = Jumlah momentum akhir
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
Jumlah momentum awal = Jumlah momentum akhir
Keterangan:
p1, p2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
p‘1, p’2 : momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan
m1, m2 : massa benda 1 dan 2
v1, v2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
v’1, v’2 : kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
p‘1, p’2 : momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan
m1, m2 : massa benda 1 dan 2
v1, v2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
v’1, v’2 : kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
Bunyi Hukum Kekakalan Momentum
Persamaan di atas dinamakan hukum kekekalan momentum. Hukum kekakalan momentum menyatakan
bahwa
“jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum totalsesudah
tumbukan”.
ketika menggunakan persamaan ini, kita harus
memerhatikan arah kecepatan tiap benda.
Contoh Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
Contoh aplikasi dari hukum kekekalan momentum adalah roket dan pistol. Pada Gambar 5.3 tampak sebuah pistol yang
digantung pada seutas tali. Saat peluru ditembakkan ke kanan dengan alat jarak
jauh seperti remote, senapan akan tertolak ke kiri. Percepatan yang diterima
oleh pistol ini berasal dari gaya reaksi peluru pada pistol (hukum III Newton).
Contoh aplikasi yang lain adalah pada sistem roket.
Percepatan roket diperoleh dengan cara yang mirip dengan bagaimana senapan
memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang
disemburkan roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang
ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran
roket memenuhi hukum kekekalan momentum.
|
Peluncuran
Roket
|
Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol.
Sesudah gas menyembur keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya
momentum sebelum dan sesudah gas keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya kelajuan
roket tergantung banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan
semburan gas. Hal inilah yang menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar